Mengenal Rabat (Rabate)
Beberapa orang yang sering membeli barang di dalam kuantitas besar tentu tidak lagi asing dengan istilah satu ini. Secara umum, rabat adalah potongan harga untuk pembelian dalam kuantitas besar. Dikutip dari beberapa sumber, rabat berasal dari Bahasa Perancis kuno, ‘rebatre’ atau ‘rabatre’ yang mempunyai makna mengurangi. Istilah ini ternyata telah banyak pengusaha Perancis pakai dalam aktivitas perdagangan sejak abad ke-14. Para pengusaha Perancis banyak memanfaatkannya sebagai bagian dari ‘politik’ dagang.
Syarat Mendapatkan Rabat
Dalam praktiknya, mereka memberlakukan potongan harga ini dengan berbagai syarat tertentu untuk menaikkan penjualan dan mengurangi piutang dagang. Syarat potongan harga ini tidak bisa pembeli dapatkan secara cuma-cuma, melainkan harus memenuhi syarat tertentu lebih dulu.
Beberapa hal sebagai syarat agar pembeli mendapatkan diskon, diantaranya:
- Pembelian barang dalam kuantitas besar;
- Berlangganan produk atau jasa tertentu;
- Memenuhi pembelian dalam kuantitas minimum yang disyaratkan;
- Dan lain-lain
Maka berasal dari itu, tidak jarang orang-orang menyebutnya sebagai salah satu aktivitas politik dagang. Biar begitu, ini tidak menjadi perihal yang dilarang dalam dunia perdagangan, dikarenakan tidak ubahnya sebagai salah satu trick perdagangan belaka.
Dikutip dari laman store.sirclo.com, berikut ini beberapa karakter rabat, yaitu:
- Berlaku dalam waktu yang cukup panjang, bahkan kadang tidak memiliki batasan waktu.
- Pebisnis memberikan dengan dua cara, yakni secara langsung agar pembeli membayar harga yang lebih murah, atau dengan menggunakan rabat tersebut untuk transaksi berikutnya.
- Pebisnis memberikan potongan harga hanya untuk pembeli yang memenuhi kriteria saja.
Para pengusaha lebih efisien jika memanfaatkannya pada penjualan barang yang pasarnya tidak menentu. Seperti barang-barang elektronik atau pun otomotif. Selain itu, akan baik jika memanfaatkannya untuk usaha jasa spesifik yang memungkinkan terjadinya repeat order.
Sebaliknya, potongan harga ini menjadi tidak ideal jika pengusaha menggunakan untuk barang yang jenis penjualannya deterministic atau barang yang pasti laku. Seperti sembako dan bahan baku.
Apa Perbedaan Diskon dan Rabat?
Jika kita baca sekilas penjelasan berkenaan pengertian di atas, maka bisa kita simpulkan bahwa rabat dengan diskon mempunyai perbedaan sistem. Sistem rabat adalah menambahkan potongan harga kepada pembeli yang memenuhi syarat tertentu, kebanyakan berlaku pada proses perdagangan besar. Sementara pada proses diskon, kebanyakan pebisnis menambahkan potongan secara cuma-cuma, meski dalam jumlah atau besaran yang terbatas.
Selain itu, pada rabat, tidak berlaku tenggat waktu, berarti pembeli akan konsisten mendapatkan potongan harga disaat melakukan pembelian besar, kapan pun itu. Sementara pada diskon, pebisnis menambahkan tenggat waktu kepada konsumen, dan umumnya, durasinya lebih pendek.
Fungsi Rabat
Setelah mengetahui perbedaan rabat dan diskon, mari kita lanjut pembahasan utama, berkenaan rabat. Berikut ini adalah bebebrapa manfaat rabat untuk sebuah bisnis, diantaranya:
1. Pedagang Mampu Mencairkan Keuntungan dengan Lebih Cepat
Fungsi pertama adalah memungkinkan entrepreneur untuk mencairkan keuntungan dengan lebih cepat. Hal ini kebanyakan berlaku untuk barang-barang yang memiliki tingkat likuiditas rendah, layaknya otomotif dan barang elektronik.
Dikutip dari laman store.sirclo.com, alasan di balik ini adalah karena waktu pakai barang-barang yang cenderung lama.
2. Meningkatkan Penjualan
Fungsi selanjutnya adalah untuk menaikkan penjualan dan menarik target pembeli baru yang sebenarnya hendak berhemat. Meski begitu, entrepreneur perlu untuk selalu mempertimbangkan perhitungan margin keuntungan sehingga akan selalku meraih profit.
3. Menghabiskan Stok Barang
Selain itu rabat juga memiliki faedah untuk mengurangi stok barang yang masih tersisa di gudang. Hal ini kebanyakan terjadi dikala penjualan barang pada musim sebelumnya mengalami penurunan, atau bahkan tidak meraih peminat sesuai dengan yang entrepreneur harapkan. Dengan menerapkan sistem ini, pengusaha memiliki kesempatan untuk menghabiskan stok dalam waktu yang cepat sebelum mulai menyetok barang baru.
4. Meningkatkan Loyalitas
Fungsi paling akhir adalah untuk menaikkan loyalitas pelanggan, khususnya untuk produk-produk layaknya e-wallet, kartu debit, atau pun kredit. Dengan memberi tambahan promo pada sistem ini, pembeli dapat termotivasi untuk menaikkan transaksi sehingga meraih loyalty point dengan bermacam keuntungan yang menggiurkan.
Cara Menghitung Rabat

Rabat dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang cukup mudah, yaitu:
Total Harga Pembelian – Persen Potongan Harga
Contoh, sebuah barang punya harga awal sebesar Rp 20 juta. Penjual menginginkan memberi tambahan kadar rabat sebesar 20%, maka:
Rp 20.000.000 – 20% = Rp 4.000.000
Dengan begitu, harga setelah rabat yang mesti pembeli bayarkan adalah sebesar:
Rp 20.000.000 – Rp 4.000.000 =Rp 16.000.000